Pedoman Memberi Nama Anak Islami - Pentingnya Arti Sebuah Nam

shares |


"What is a name ?"
Apalah arti sebuah nama ? Bukankah nama hanya merupakan gabungan huruf-huruf yang digunakan untuk memanggil dan menamai serta menyebut seseorang? Tidakkah nama hanya merupakan identitas yang membedakan seseorang dengan orang lainnya?
Nabi Muhamad SAW telah menjelaskan bahwa nama bagi seseorang merupakan suatu hal yang sangat penting. " Name is very important!" Islam memandang nama untuk seseorang bukan merupakan sesuatu yang sepele. Nama bukan hanya berupa gabungan huruf-huruf yang kemudian dirangkai dan menjadi identitas serta pembeda semata-mata. Nama mengandung sesuatu yag jauh lebih bermakna dari semua itu. Karena itu Islam sangat menekankan pentingnya seorang muslim untuk memberikan nama yang baik maknanya bagi anak-anaknya. Nama dengan makna yang terbaik, jika memungkinkan. Pemberian nama yang bagus maknanya adalah wujud penghormatan orangtua  terhadap anaknya sekaligus kepatuhan orangtua terhadap wasiat Rasulullah SAW,  "Muliakanlah anak-anakmu dan perbaguslah nama-nama mereka." 
Nama seseorang di dalam Islam dipandang sangat penting, karena di dalam sebuah nama terkandung doa, harapan, serta tujuan dari sang pemberi nama. Seorang anak yang diberi nama Salman Abdurrahman misalnya, orangtua sang anak tentu mempunyai harapan dan tujuan bahwa anaknya kelak akan meniru perilaku dan tingkah laku dari sosok sahabat utama Rasulullah SAW bernama Salman Al Farisi. Salman yang berarti damai atau bebas dari cela dan cacat, dikenal selaku sosok muslim yang sangat zuhud, cerdas, kuat tubuhnya dan terkenal kesalehannya serta ketaqwaannya kepada Allah Ta'ala. Sedangkan nama Abdurrahman menunjukkan orangtua sang anak menghendaki anaknya tetap menyadari jika dirinya tak lan adalah hamba Allah Yang Maha Pemurah. Dengan nama yang diberikannya, orangtua secara langsung mendoakan anaknya semoga kelak buah hatinya itu menjadi manusia yang baik perilakunya laksana Salman Al Farisi dan senantiasa menyadari keberadaan dirinya selaku hamba Allah Yang Maha Pemurah.
Sebagai tambahan, nama Abdurrahman yang digunakan untuk permisalan nama tersebut di atas merupakan salah satu kriteria nama terbaik mengingat Rasulullah SAW telah bersabda, "Sebaik-baiknya nama kalian adalah Harits dan Hammam. Sebagus-bagusnya nama adalah Abdullah dan Abdurrahman."

Sehubungan dengan nama ini , Rasulullah SAW telah menjelaskan, kelak di akhirat setiap orang akan dipanggil dengan namanya masing-masing. Sungguh tidak bisa dibayangkan , seseorang dengan nama yang berarti pembangkangan atau perlawanan kepada Allah lantas nama itu dipanggil di hadapan Allah. Sebut misalnya nama  "Ibnullah" yang bermakna Putera Allah, yang dimiliki seseorang. Bagaimana pertanggungjawaban pemberi nama tersebut jika telah berhadapan dengan Allah yang telah tegas-tegas menyatakan sekali-kali Ia tidak mempunyai anak dan juga tidak diperanakkan? Bagaimana pula dengan orang yang bernama "Abdu Syamsi" yang berarti Hamba Matahari, jika telah langsung berhadapan dengan Allah yang telah tegas menyebutkan hanyalah Ia semata yang pantas untuk dihambai, sementara matahari itu hanyalah salah satu benda ciptaan-Nya?
Nama Islami yag digunakan untuk menamai anak memang tidak harus berasal dari bahasa Arab. Begitu Pula tidak ada kepastian perihal bahasa-bahasa tertentu yang baik untu dijadikan nama. Semuanya bisa dijadikan nama anak selama tidak melanggar rambu-rambu agama. Tegasnya, tidak ada larangan bagi orangtua muslim untuk memberikan nama anaknya dengan bahasa apapun juga serta dengan identitas tertentu yang menyiratkan suatu kedaerahan atau suku selama makna nama tersebut adalah kebaikan. Kebaikan makna dari nama itu lebih diutamakan dibandingka penggunaan atau pengambilan kata dari bahasa tertentu.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nama anak jika menggunakan bahasa Arab adalah ketelitian dalam memahami makna kata itu sendiri. Sekalipun sekilas nampak atau terdengar mirip, namun bisa jadi sangat jauh berbeda maknanya. Misalnya :
  1. Ahmad (Terpuji) dengan Ahmaq (Bodoh)
  2. Asyir (Sahabat) dengan 'Asir (Yang Sukar)
  3. Ashillah (Mempunyai asal-usul yang terhormat) dengan Ashiyah (Durhaka atau maksiat)
  4. Basyir (Pemberi khabar gembira) dengan Basyi' (Buruk atau jelek)
  5. Darib ( Terlatih) dengan Darin ( menjadi kotor)
  6. Halimah ( Sabar dan berakal atau penyantun) dengan Halamah (Benalu)
  7. dll.
Hal-hal apakah yang bisa dijadikan pedoman untuk mengidentifikasikan sebuah nama termasuk ke dalam kelompok yang baik ? Sesungguhnya banyak hal yang bisa dijadikan pedoman untuk pemberian nama yang baik di dalam Islam, seperti :
  1. Nama tersebut mengandung ketauhidan dan penghambaan diri kepada Allah Ta'ala.
  2. Nama tersebut seperti halnya nama para Nabi, Rasul, dan orang-orang yang telah terbukti kesalehan dan ketaqwaannya.
  3. Nama tersebut mengandung 'perintah' agar si empunya nama beriman, berperilaku , beramal serta berakhlak yang baik sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
  4. Nama tersebut membuat si empunya nama merasa tentram, damai, dan tenang karenanya.
  5. Nama tersebut menumbuhkan sikap optimis dan berpengharapan yang baik dalam kehidupannya.
  6. Nama tersebut tidak dilarang Allah dan Rasul-Nya.
  7. Nama tersebut tidak menyebabkan kehormatan si empunya nama menjadi tercoreng atau turun karenanya.
Berdasarkan kriteria dan syarat tersebut di atas, orangtua bisa berpikir dan merenung sebelum akhirnya menentukan sebuah nama bagi buah hatinya. Sebuah usaha yang bernilai baik mengingat di dalamnya terkandung pesan dan perintah Rasulullah Muhammad SAW :
" Muliakanlah anak-anakmu
dan perbaguslah nama-nama mereka"

Related Posts