Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah
16.45 |

Hasan al-Bashri berkata:
“Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju,
lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu
akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang
semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”
2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu,
tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah,
Lalu aku tanya kepadanya:”Bukankah engkau orang yang dulu pernah
berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”Ia menjawab : “Iya benar”Aku
bertanya lagi:”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak
lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”Ia pun
bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan
sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang
banyak ia menganggapnya sedikit.
Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan
seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu
berkata:’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri
makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan
sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat
apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”Masya Allah…Milikilah
sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.Biasanya Wanita
(Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian
yg Serba Mahal.Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.
Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan,keta’atan sedangkan
wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat
dosa,kemakshiatan.CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL&BAIK. Ukuran Rizki itu
terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.