AMPERA: Kedatangan Jokowi ke Riau hanya seremonial, tak ada solusi masalah kabut asap
20.54 |
![]() |
parodi jokowi masuk hutan hangus terbakar |
Sosok lelaki berpostur kurus tinggi lengkap
dengan helm proyek dan kemeja putih yang disingsikan hingga ke siku
tampak di bekas lahan terbakar sekitar area parit Indah. Sepintas, pria
tersebut sangat mirip dengan RI 1 Joko Widodo. Terlebih, disekitarnya
juga ada beberapa orang yang mendampinginya dengan kemeja rapi dan
setelan mirip menteri dan Plt Gubernur.
Setelah dilihat dari dekat, ternyata pria tersebut memang bukanlah
Presiden Indonesia Joko Widodo. Ia adalah Zainal, Wakil Ketua Amanat
Penderitaan Riau (Ampera) yang mengenakan kostum ala Jokowi saat
mengunjungi lahan terbakar di Kampar beberapa waktu lalu. Selain Zainal,
ada pula Febri yang memerankan Plt Gubernur, Yeti yang berperan sebagai
Menteri Kesehatan dan Hendri yang memerankan pengusaha kayu.
Parodi tersebut merupakan bentuk sindiran dan kekecewaan Ampera Riau
terhadap kedatangan Jokowi ke Riau. Mereka menilai, kedatangan mantan
Gubernur Jakarta tersebut hanya sia-sia tanpa memberikan jalan keluar
yang konkret bagi masyarakat Riau.
“Kedatangan Pak Presiden hanya sebatas seremonial saja. Tidak ada
kejelasan solusi bagi masalah kabut asap yang bisa kami rasakan secara
konkret,” ujar Zainal kemarin.
Selama aksi tersebut berlangsung, Zainal yang memerankan Jokowi juga
melakukan dialog dialog dengan Menkes, Plt dan perwakilan perusahaan.
Dialog yang mereka ucapkan tersebut sebenarnya juga merupakan tuntutan
dan harapan dari Ampera Riau sendiri.
Jokowi dalam parodi tersebut berpesan kepada Plt Gubri agar lahan yang
dibakar tersebut dicabut izinnya. Mengingat laporan dan data dari LSM
hingga September lalu, hotspot di Riau berada di kawasan Hutan Tanaman
Industri (HTI) dan HTG yang diduga kuat milik perusahaan.
Hendri yang memerankan sosok Plt pun tampak serius mendengarkan Jokowi
palsu tersebut berpesan. Di sela-sela kunjungan, Jokowi palsu juga tampa
marah kepada Menkes yang diperankan oleh Yeti karena statmen menteri
tersebut beberapa waktu lalu.
“Masih belum berbahaya? Statmen macam apa itu. Lihat ini kebakaran sudah
meluas dan asap dimana-mana. Kondisi ini sudah sangat berbahaya,” ujar
Zainal dengan logat bicara mirip Presiden Jokowi.
Perusahaan pun juga ikut disemprot oleh Jokowi palsu tersebut. Kepada
Hendri yang berperan sebagai pengusaha kayu, Jokowi KW memintanya untuk
tidak bermain-main dengan izin perusahaan dan tak lagi melakukan
pembukaan lahan dengan cara praktis, yakni membakar hutan.
Menurut Febri, usai aksi tersebut digelar, sebenarnya dialog tersebut
adalah kebalikan dari apa yang sebenarnya dikatakan Jokowi saat
kunjungannya ke Riau. “Dialog yang kami perankan tadi, sebenarnya adalah
harapan kami atas kedatangan Jokowi. Namun, nyatanya sang Presiden
hanya sekadar berkunjung. Kami tidak butuh hal tersebut,” ujarnya kepada
Riau Pos.
Seharusnya, Jokowi bisa memberikan solusi jelas kepada masyarakat Riau
yang terpapar asap. Ampera Riau mendesak agar presiden menyediakan
sebuah tabung oksigen disetiap rumah masyarakat Riau yang menjadi
korban. Menurut Ampera Riau, saat ini memang hal tersebutlah yang
dibutuhkan mengingat minimnya kadar oksigen di udara Riau saat ini.
Nyatanya, kedatangan Jokowi tak bisa menjadi titik terang penyelesaian
masalah. Hingga hari ini, Riau masih berasap. Untuk itu, Ampera Riau
mengaku tak akan berhenti melakukan aksi melawan asap lain hingga Jokowi
mencabut izin perusahaan yang melakukan pembakaran.
Saat ditanya mengenai inspirasi dari aksi parodi tersebut, Febri
menjawab bahwa sebenarnya parodi tersebut sudah teroikir oleh Ampera
bahkan seja sebelum Jokowi berkunjung ke Riau. Tepatnya saat Presiden
mengunjungi Kalimantan.
“Saat itu kita bisa menilai, bahwa kunjungan Jokowi hanya sekadar
seremoni saja. Kita juga sudah bisa menebak, hal yang sama juga akan
terjadi saat ia berkunjung ke Riau,” ujar Febri.
Aksi tersebut nyatanya sukses merebut perhatian masyarakat sekitar dan warga yang melintas. [riaupos]