Jasa Antar Jemput Anak Sekolah Murah Bontang

shares |

Jasa Antar Jemput Anak Sekolah Murah Bontang
Jasa Antar Jemput Anak Sekolah Murah Bontang - Emilia Yulia Sari memilih menitipkan putrinya di mobil milik salah satu pengajar di sekolahnya, yang sekaligus difungsikan sebagai mobil antar jemput murid sekolah. Emilia mengaku memilih mobil antar jemput karena lebih simpel dan dirinya juga tidak perlu repot mengantar jemput putrinya di sekolah setiap hari.

"Lagipula kalau antar jemput mobil, walaupun hujan tetap bisa ke sekolah. Bagi saya juga tidak ribet, karena agak repot kalau mesti bolak-balik setiap mengantar anak saya," kata Emilia, saat berbincang dengan Tribun.

Emilia juga yakin dengan layanan mobil antar jemput, terlebih lagi pemilik kendaraan sekaligus pengemudinya adalah pengajar di sekolah anaknya. "Pelayanannya juga cukup bagus dan ramah. Kalaupun telat maka kami diberitahu, bahkan fleksibel kalau saya minta antar anak saya ke tempat lain," ujarnya.

Layanan antar jemput ke sekolah telah dipilih Emilia sejak setahun lalu, ketika putrinya duduk di bangku kelas IV salah satu sekolah swasta di Samarinda. Kini putrinya sudah duduk dibangku kelas V SD dan tetap melanjutkan layanan antar jemput ke sekolah. "Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 250.000/bulan. Biayanya cukup terjangkau kok," kata Emilia.

Erni Yusnita, salah satu pegawai negeri sipil di Samarinda juga membagi pengalamannya dalam memilih angkutan antar jemput bagi anaknya. Sejak masih duduk di bangkus kelas II SD hingga duduk di bangku kelas III SMP, putrinya di antar jemput menggunakan mobil jemputan sekolah.

"Karena saya bekerja, maka tidak bisa mengantar jemput anak saya di sekolah, maka saya memilih mobil antar jemput yang memang bekerjasama dengan pihak sekolah," kata Erni.

Diantara banyak pilihan, Erni memilih mobil karena bisa melindungi putrinya dari panas dan hujan. "Kalau ojek maka khawatir kalau hujan. Nah, kalau naik mobil akan lebih baik. Biasanya, mobil akan menjemput dari yang paling jauh hingga yang paling dekat dengan sekolah," kata Erni, warga Jalan Pramuka.

Meski sempat berganti mobil antar jemput, dirinya memberi pujian pada mobil antar jemput yang cukup lama melayani kegiatan anaknya. "Tepat waktu dan selalu dikomunikasikan bila ada kemacetan di jalan atau apapun. Saya juga suka karena ramah kepada anak-anak bahkan di dalam mobil, anak-anak suka diputarkan lagu-lagu islami," ujarnya.

Biaya yang dibebankan juga tidak begitu besar yakni sekitar Rp 250.000-Rp 300.000/bulan. "Tetapi mungkin sudah naik sekarang ini, karena anak saya sudah SMA sekarang. Jadi tidak lagi naik mobil antar jemput," kata Erni.

Di Balikpapan, Evie juga memilih jasa antar jemput. Alasannya, lebih praktis dan aman. "Suami saya sering ke lokasi. Tidak bisa antar jemput anak ke sekolah. Saya tidak bisa mengendarai kendaraan. Jadi saya memilih mobil antar jemput. Lebih praktis dan aman. Setiap pagi, anak saya cukup menunggu di depan rumah, mobil penjemputnya datang. Sampai sekolah juga pas, tidak terlalu cepat dan tidak terlambat. Supirnya sudah tahu jadwal sekolah anak-anak," ungkap Evie.

Sebelum menggunakan jasa mobil, Evie sempat menggunakan jasa ojek motor. Namun, bila hujan anaknya kehujanan. Belum lagi soal biayanya. "Dulu pakai ojek, saya keluar biaya Rp 225.000 per bulan. Kalau hujan, kehujanan. Sekarang, pakai mobil antar jemput, saya bayar Rp 200.000 per bulan. Lebih murah. Anak nggak kehujanan atau kepanasan," ujar Evie.

Sebenarnya, lanjut Evie, bisa saja anaknya itu ke sekolah pakai angkutan kota (angkot). Karena sekolahnya dilalui angkot. Namun, si anak harus jalan kaki dulu keluar perumahan untuk menunggu angkot di jalan besar. "Saya kasihan. Namanya anak satu-satunya. Jalan kakinya lumayan jauh sampai di tempat menunggu angkot. Belum lagi nanti menyeberang jalan. Kalau menggunakan jasa antar jemput, supirnya yang menjaga dan mengantar sampai di gerbang sekolah," ungkap Evie.

Senada, Rosa pun memilih kendaraan antar jemput untuk anaknya ketimbang membiarkan si anak ke sekolah naik kendaraan umum. "Wah, kalau anak saya punya ojek langganan. Saya bayar Rp 225.000 untuk antar dan jemput ke sekolah. Jadi saya tidak terburu-buru menyelesaikan pekerjaan rumah pagi- pagi untuk mengantar anak sekolah," ujar Rosa.

Maklum, rumah Rosa terletak di kawasan perumahan PT Her. Agak jauh dari jangkauan angkutan umum atau bus sekolah. Ditambah, anaknya juga masih duduk di sekolah dasar. Sehingga belum ada keberanian pergi sekolah menggunakan angkutan umum. "Saya sengaja pilih ojek, agar cepat. Ojek itu juga saya minta hanya membonceng anak saya saja. Sebab ada ojek antar jemput anak sekolah yang membonceng dua atau tiga anak sekaligus. Saya tidak mau. Biar sedikit lebih mahal, tapi anak saya aman," kata Rosa.

Related Posts