Selama Ini Kita Keliru,.... Mitos Tentang Es Krim Yang Jarang Di Ketahui
11.38 |
Anda
mungkin dengan tegas akan melarang anak makan es krim karena khawatir
si kecil menjadi batuk atau pilek. Saat dewasa pun Anda berusaha tidak
makan es krim ketika sedang flu karena menyangka es krim pasti
menyebabkan tenggorokan gatal atau berlendir. Atau, Anda menghindari es
krim ketika sedang menjalankan program menurunkan berat badan. Semua ini
ternyata hanya mitos!
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang sedang terjadi saat Anda makan es krim, coba simak uraiannya berikut ini.
Makan es krim bikin batuk
Bila
Anda jadi terbatuk-batuk setelah makan es krim (atau minuman dingin
lainnya), kemungkinan hal ini disebabkan oleh perubahan suhu yang
ditimbulkan. Akibatnya, saluran pernapasan jadi teriritasi. Kemungkinan
lainnya karena produk olahan susu biasanya memengaruhi air liur, dan hal
ini bisa menyebabkan lendir yang kental, yang bisa mengiritasi bagian
belakang tenggorokan. Saat itulah Anda merasa ingin batuk.
“Anak
yang sehat tidak akan dirangsang menjadi sakit hanya karena makan es
krim,” tegas Emilia E Achmadi, MSc,health coach dari komunitas Sehati,
saat pertemuan Food Editor’s Club di Birdcage Cafe, Jakarta, beberapa
waktu lalu.
Namun,
para pakar mengatakan, es krim bisa saja menyebabkan batuk apabila es
krim tersebut dibuat dari susu dan krim nonpasteurisasi, dalam kondisi
yang tidak higienis, dan dijual tanpa bungkus. Es krim jenis ini
biasanya tidak bermerek dan harganya murah karena terbuat dari bahan
yang tidak berkualitas.
Saat flu enggak boleh makan es krim
Es
krim selalu dikait-kaitkan dengan flu. Padahal, flu sebenarnya
disebabkan infeksi bakteri atau virus. Jika penyebab flu adalah infeksi
virus, rasa nyeri akan hilang dengan sendirinya. Sementara bila infeksi
bakteri penyebabnya, Anda butuh antibiotik untuk menyembuhkan. Menurut
Russell Steele, MD, Wakil Ketua Department of Pediatrics di Louisiana
State University School of Medicine, New Orleans, bila yang Anda alami
adalah radang akibat infeksi virus, es krim bekerja lebih baik daripada
makanan apa pun untuk meredakan nyeri tersebut.
“Es krim justru merupakan sumber energi yang bagus, asalkan es krim itu menggunakan bahan yang berkualitas,” kata Emil lagi.
Di
Amerika, sebuah produk bisa disebut es krim bila mengandung sedikitnya
10 persen lemak susu. Es krim berkualitas premium biasanya mengandung
13-17 persen lemak susu. Lemak susu inilah yang membuat teksturnya
menjadi begitu lembut. Es krim yang bermutu juga tidak dibuat hanya
dengan perasa vanila atau cokelat, melainkan menggunakan vanila, kacang,
cokelat, buah, dan campuran lain yang juga berkualitas.
Dengan
berbagai kandungan tersebut, es krim bisa menyediakan nutrisi makro
yang seimbang. Bahkan, mendekati pola gizi seimbang yang disarankan. Es
krim mengandung karbohidrat sebesar 52 persen (dari 59 persen yang
disarankan), lemak sebesar 42 persen (dari 27 persen), dan protein
sebesar 6 persen (dari 14 persen).
Makan es krim bikin gendut
Gendut
karena es krim bisa saja terjadi bila es krim tersebut mengandung
kalori yang tinggi. Kalori itu bisa saja didapat dari bahan dasarnya,
seperti gula, kuning telur, susu, dan krimnya. Bayangkan bila es krim
tersebut dibuat dari susu kental manis, tentu kandungan gulanya
bertambah. Ini belum termasuk