Angka Kemiskinan Bertambah, Buruh Beri Nilai 5 untuk Kinerja Jokowi-JK
23.30 |
|![]() |
aksi kspi saat demo buruh |
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
hanya memberi ponten (nilai) lima untuk kinerja pemerintahan Jokowi-JK
pada tahun pertama.
“Pemerintah telah gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat dan buruh.
Bahkan angka kemiskinan bertambah 860 ribu dalam enam bulan,” dalih
Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Angka pengangguran melejit seiring pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
dialami ratusan ribu buruh akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan
anjloknya kurs rupiah terhadap dolar AS.
Inilah daftar indikator kegagalan pemerintahan Jokowi-JK dalam perburuhan menurut KSPI:
– Penurunan daya beli buruh hingga 30% akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 2014
– PHK terhadap ratusan ribu buruh akibat ambruknya rupiah dan melemahnya perekonmian
– Pekerja asing tak terampil masuk ke Indonesia secara masif
– Peraturan Pemerintah (PP) tentang Jaminan Pensiun yang irasional
– PP Jaminan Hari Tua (JHT) diubah hanya sehari setelah ditandatangani
– Penerbitan formula kenaikan upah melalui Paket Kebijakan Ekonomi Jilid
IV yang membuat Indonesia kembali pada upah murah dan tanpa melibatkan
buruh dalam negosiasi.
“Soal upah, pemerintah sekarang lebih kejam dari Orde Baru dan tunduk pada keserakahan dan kerakusan pengusaha,” imbuh Iqbal.
Ia pun menuding Jokowi-JK gagal memenuhi janji-janjinya saat kampanye, dan menilai Program Nawacita hanya retorika.[cid]