Jokowi Peralat KPK untuk Menyingkirkan Anggota KIH (NasDem & Hanura)
23.25 |
|
Presiden Joko Widodo terlihat sedang ‘memainkan’
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menaikkan citra dengan
“menyingkirkan” anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Sinyalemen itu dilontarkan pengamat politik Zainal Abidin kepada
intelijen (21/10) menyikapi penetapan status tersangka mantan Sekjen
Partai NasDem Patrice Rio Capella dan operasi tangkap tangan (OTT)
anggota DPR dari Hanura, Dewi Yasin Limpo.
“Jika dicermati, kasus Rio Capella dan Dewi Yasin Limpo, kejadiannya berurutan dan menjelang akan diadakan reshuffle. Ini ada dugaan Istana memainkan KPK,” kata Zainal Abidin.
Menurut Zainal, dengan penangkapan kader Hanura itu akan muncul persepsi
dan bahkan bukti bahwa anggota Koalisi Jokowi tidak bersih. “Maka akan
terbangun opini partai-partai yang terkena kasus korupsi harus
dihilangkan dari koalisi,” jelas Zainal.
Kata Zainal, cara yang dilakukan Jokowi dengan memperalat KPK tersebut
mirip seperti yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono. “SBY bisa membuat
citranya naik dengan menyerahkan anak buahnya ke KPK ketika terkena
kasus korupsi. Ketika anaknya terindikasi korupsi, KPK tidak akan berani
periksa Ibas,” papar Zainal.
Sebelumnya, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap
anggota DPR dari Fraksi Hanura, Dewi Yasin Limpo, pada Selasa (20/10)
dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Dewi merupakan anggota Komisi VII DPR yang membidangi masalah energi,
sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup. [itl]