Jokowi Peralat KPK untuk Menyingkirkan Anggota KIH (NasDem & Hanura)

shares |

jokowi nasdem hanura
Presiden Joko Widodo terlihat sedang ‘memainkan’ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menaikkan citra dengan “menyingkirkan” anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Sinyalemen itu dilontarkan pengamat politik Zainal Abidin kepada intelijen (21/10) menyikapi penetapan status tersangka mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella dan operasi tangkap tangan (OTT) anggota DPR dari Hanura, Dewi Yasin Limpo.
 
“Jika dicermati, kasus Rio Capella dan Dewi Yasin Limpo, kejadiannya berurutan dan menjelang akan diadakan reshuffle. Ini ada dugaan Istana memainkan KPK,” kata Zainal Abidin.
Menurut Zainal, dengan penangkapan kader Hanura itu akan muncul persepsi dan bahkan bukti bahwa anggota Koalisi Jokowi tidak bersih. “Maka akan terbangun opini partai-partai yang terkena kasus korupsi harus dihilangkan dari koalisi,” jelas Zainal.
Kata Zainal, cara yang dilakukan Jokowi dengan memperalat KPK tersebut mirip seperti yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono. “SBY bisa membuat citranya naik dengan menyerahkan anak buahnya ke KPK ketika terkena kasus korupsi. Ketika anaknya terindikasi korupsi, KPK tidak akan berani periksa Ibas,” papar Zainal.
Sebelumnya, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota DPR dari Fraksi Hanura, Dewi Yasin Limpo, pada Selasa (20/10) dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Dewi merupakan anggota Komisi VII DPR yang membidangi masalah energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup. [itl]