Anda Masih Menggunakan Tikar Puzzle Seperti Ini? Hindari Sekarang Juga
06.07 |
|
Apakah di rumah Anda ada tikar busa warna-warni? Tikar atau matras
berpola puzzle kotak dengan warna-warna cerah bertuliskan huruf atau
gambar itu kini banyak terdapat di rumah-rumah dan bahkan di fasilitas
bermain dan mainan kanak-kanak. Namun, mulai saat ini sebaiknya Anda
mewaspadainya. Beberapa negara di Eropa telah melarang produk tersebut
sejak awal tahun 2011 lalu.
Dibalik warna-warninya yang menarik perhatian terutama bagi balita, ada
bahaya mengintai yang perlu diwaspadai. Tikar puzzle terbuat dari EVA
(Ethylene Vinyl Asetat) yang dicampur formamida, Formamida ditambahkan
selama proses pembuatan agar busa yang terbentuk lebih lentur dan empuk.
Zat tersebut beracun serta bersifat karsinogenik (memicu kanker). Dalam
bentuk murninya, formamida adalah zat kimia yang tidak berwarna dan
kental, berbau amonia ringan, mudah larut dalam air dan mudah memasuki
tubuh melalui pernapasan atau paparan kulit. Menghirup sejumlah besar
uap formamida memerlukan perhatian medis dan mungkin akan memtikan jika
tertelan.
Sampai saat ini, belum diketahui berapa besar kadar formamida dalam
produk yang kebanyakan digunakan sebagai alas lantai tersebut. Namun,
bahaya zat itu tidak perlu diragukan lagi. Sebuah penelitian pada hewan
menunjukkan bahwa formamida menyebabkan malformasi janin. Wanita hamil
harus menghindari bahan kimia tersebut. Studi yang sama juga menemukan
bahwa bila bayi tikus menelan formamida sekitar 100 mg/kg berat badan
per hari, pertumbuhan fisiknya akan melambat.
Bayi dan balita paling rentan terkontaminasi, mereka memiliki kebiasaan
memsaukkan segala sesuatu ke mulutnya. Hindari menyimpan makanan pada
tikar ini terutama pada tikar yang masih baru. Formamida berbahaya bagi
perkembangan anak-anak dan bagi ibu hamil karena akan mempengaruhi
perkembangan janin dan juga bisa menyebabkan kanker.
Jika di rumah anda masih menggunakan tikar ini sebagai alas lantai
sebaiknya hindari sekarang juga karena mencegah timbulnya masalah
kesehatan lebih baik daripada mengobati. Banyak yang belum mengetahui
tentang hal ini, bagikan informasi ini ke facebook agar terbaca saudara,
teman dan tetangga agar berhati-hati demi menjaga kesehatan keluarga
anda.